• Image Alt

Edukasi Pendidikan dan Budaya melalui "Comedy On Delivery"

Indonesia  terdiri dari kurang lebih 17.504 pulau yang terkenal akan budayanya yang beranekaragam. Namun sayangnya, di era yang semakin modern ini budaya - budaya tersebut lambat laun mulai dilupakan. Kesadaran pentingnya budaya bisa ditumbuhkan melalui pendidikan. Dilatarbelakangi hal tersebut, Mahasiswa Broadcasting Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta memproduksi sebuah program Variety Show bertajuk "Comedy On Delivery" (COD). Program yang menjadi bagian dari matakuliah Produksi Program TV tersebut menyajikan kritik sosial yang ada di masyarakat, khususnya dalam hal pendidikan dan budaya.

COD dikemas secara menarik lewat penampilan dua orang komika yang sekaligus menjadi host. Acara yang disiarkan live pada Sabtu (5/5) ini berlangsung dalam empat segmen. Selain menampilkan Stand Up Comedy pada segmen pertama, beberapa video kebiasaan orang Indonesia yang sering telat alias ngaret ditayangkan pada segmen kedua. Video ini membuat penonton tertawa serta merasa tersentil karena merasa memang begitulah hobi kebanyakan orang Indonesia sekarang.

Tak kalah menarik, acara yang dipandu oleh Aldo dan Teguh ini turut mengundang Kinanti Sekar sebagai bintang tamu. Ia mengatakan bahwa seni tari yang termasuk ke dalam budaya bisa tetap dilestarikan agar tidak tergerus waktu. "Kita harus mampu menyesuaikan budaya tradisional dengan budaya kontemporer agar bisa bersaing di kancah nasional maupun internasional," papar pendiri sanggar seni tersebut. Selanjutnya, games"dilarang tertawa" antara Teguh dan Kinanti Sekar ditayangkan pada segmen keempat, ditutup dengan penyerahan hadiah berupa kitchen setuntuk Kinanti Sekar.

"Hasil dari program ini sesuai dengan ekspetasi kami, terlebih di hari pertama penayangan melalui live youtube mampu mencapai 200 viewers," ungkap Awal Ramadhan selaku Producer Assistant. "Kendati dikemas dengan gaya komedi, kami berharap acara ini dapat menjadi program yang berkualitas serta mampu menyampaikan pesan - pesan moral yang dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, agar dapat menjadi motivasi produksi program TV selanjutnya untuk lebih baik lagi." tambahnya. Dosen matakuliah Produksi Program TV sekaligus penanggung jawab gelar karya broadcasting, Panji Dwi Ashrianto, M. I. Kom. juga mengatakan hal yang senada. "Harapannya acara ini bisa menjadi role model untuk acara - acara selanjutnya dengan tingkat kesulitan dan variasi yang lebih beragam," ujarnya.